Laptop mati sendiri saat booting adalah masalah yang sangat menjengkelkan karena perangkat tidak pernah benar-benar masuk ke sistem. Baru menekan tombol power, muncul logo merek atau loading Windows sebentar, lalu laptop tiba-tiba mati dan restart sendiri. Kondisi ini bisa terjadi berulang kali dan membuat laptop sama sekali tidak bisa digunakan. Penyebabnya beragam, mulai dari masalah daya, suhu berlebih, kerusakan hardware, hingga sistem operasi yang korup. Dalam artikel ini, kami akan membahas 10 cara mengatasi laptop mati sendiri saat booting secara bertahap dan logis agar kamu bisa menemukan sumber masalahnya.
1. Lepas Semua Perangkat Eksternal
Langkah pertama yang paling aman adalah melepas semua perangkat eksternal seperti flashdisk, hard disk eksternal, mouse, keyboard tambahan, printer, atau dongle USB. Perangkat eksternal yang bermasalah bisa mengganggu proses booting dan membuat laptop mati sendiri sebagai mekanisme perlindungan.
Setelah semua perangkat dilepas, nyalakan laptop hanya dengan charger saja. Jika laptop bisa menyala normal, berarti salah satu perangkat eksternal tersebut menjadi penyebabnya. Sambungkan kembali perangkat satu per satu untuk menemukan sumber masalah.
2. Cek Charger dan Sumber Daya Listrik
Laptop yang mati sendiri saat booting sering disebabkan suplai daya yang tidak stabil. Charger rusak, kabel terkelupas, atau adaptor tidak sesuai spesifikasi bisa menyebabkan tegangan turun saat laptop membutuhkan daya besar di awal boot.
Coba nyalakan laptop tanpa baterai (jika memungkinkan) hanya menggunakan charger. Jika laptop normal, kemungkinan baterai sudah drop. Sebaliknya, coba nyalakan laptop hanya dengan baterai tanpa charger. Jika laptop mati saat adaptor terpasang, bisa jadi adaptor bermasalah. Gunakan charger original atau yang spesifikasinya benar-benar sesuai.
3. Lakukan Power Reset (Static Discharge)
Power reset bertujuan menghilangkan sisa arus listrik yang tersimpan di komponen internal. Matikan laptop, cabut charger, dan lepaskan baterai jika bisa dilepas. Tekan dan tahan tombol power selama 30–60 detik.
Setelah itu, pasang kembali baterai (atau langsung charger jika baterai tanam) lalu nyalakan laptop. Cara ini sering berhasil jika laptop mati sendiri akibat gangguan listrik ringan atau error pada sistem manajemen daya.
4. Periksa Suhu dan Overheat Saat Booting
Laptop yang terlalu panas bisa langsung mati sendiri untuk mencegah kerusakan komponen. Ini sering terjadi pada laptop yang kipasnya kotor, thermal paste kering, atau ventilasi tertutup debu.
Jika laptop mati setelah beberapa detik menyala, sentuh area dekat ventilasi atau bagian bawah laptop. Jika terasa cepat panas, kemungkinan besar terjadi overheating. Bersihkan ventilasi dengan udara bertekanan dan pastikan kipas bisa berputar normal. Untuk laptop berusia lebih dari 2 tahun, penggantian thermal paste sangat disarankan.
5. Masuk ke BIOS dan Periksa Stabilitas
Coba nyalakan laptop dan langsung tekan tombol masuk BIOS (umumnya F2, F10, DEL, atau ESC). Jika laptop tetap mati meskipun hanya berada di BIOS, hampir bisa dipastikan masalahnya ada di hardware seperti power, motherboard, atau suhu.
Namun jika laptop stabil di BIOS dalam waktu lama, kemungkinan masalah ada pada sistem operasi atau storage. Di BIOS, periksa juga apakah hard disk atau SSD terdeteksi dengan normal.
6. Lepas dan Pasang Ulang RAM
RAM yang longgar atau rusak dapat menyebabkan laptop mati sendiri saat booting. Matikan laptop, cabut charger, lalu buka penutup RAM. Lepas RAM dengan hati-hati, bersihkan pin menggunakan penghapus karet putih, lalu pasang kembali hingga terkunci sempurna.
Jika laptop memiliki dua keping RAM, coba nyalakan laptop dengan satu keping saja secara bergantian. Jika laptop normal dengan satu RAM tertentu, berarti RAM lainnya bermasalah.
7. Cek Kondisi Hard Disk atau SSD
Storage yang rusak atau mengalami bad sector parah bisa membuat sistem gagal boot dan laptop mati mendadak. Jika memungkinkan, lepas hard disk atau SSD lalu coba nyalakan laptop tanpa storage.
Jika laptop tetap menyala (masuk BIOS tanpa mati), besar kemungkinan storage adalah penyebabnya. Kamu bisa mengganti SSD/HDD atau melakukan cloning data jika masih terbaca di perangkat lain.
8. Coba Masuk ke Safe Mode atau Recovery
Jika laptop mati setelah logo Windows muncul, kemungkinan ada kerusakan sistem atau driver. Nyalakan laptop lalu paksa mati sebanyak 2–3 kali hingga muncul menu Automatic Repair. Pilih Advanced Options.
Dari sini, kamu bisa mencoba Startup Repair, System Restore, atau masuk Safe Mode. Jika laptop bisa menyala di Safe Mode, hapus driver atau aplikasi terakhir yang diinstal sebelum masalah muncul.
9. Periksa Baterai CMOS dan BIOS Error
Baterai CMOS yang lemah bisa menyebabkan error konfigurasi BIOS sehingga laptop gagal boot dan mati sendiri. Tanda umum biasanya jam dan tanggal BIOS sering reset.
Penggantian baterai CMOS relatif murah dan cepat. Jika setelah diganti laptop bisa boot normal, berarti masalah berasal dari pengaturan BIOS yang tidak stabil.
10. Indikasi Kerusakan Motherboard atau IC Power
Jika semua langkah di atas sudah dicoba dan laptop tetap mati sendiri saat booting, kemungkinan besar ada kerusakan pada motherboard, IC power, atau jalur kelistrikan.
Kerusakan ini biasanya ditandai dengan laptop mati tiba-tiba tanpa pola jelas, tidak stabil di BIOS, atau mati total saat beban daya meningkat. Penanganan kasus ini membutuhkan alat dan pengalaman teknisi karena melibatkan pengukuran arus dan tegangan.
Hal Lainnya tentang Laptop Mati Sendiri Saat Booting
Penyebab Umum
- Adaptor charger rusak atau tidak sesuai spesifikasi
- Baterai drop atau short
- Overheat akibat kipas kotor atau thermal paste kering
- RAM longgar atau rusak
- SSD/HDD mengalami kerusakan berat
- Sistem operasi Windows korup
- Kerusakan IC power atau motherboard
Perkiraan Biaya dan Risiko Perbaikan Sendiri
- Power reset dan cek adaptor: Rp0
- Bersihkan kipas dan ventilasi: Rp0 – Rp100.000
- Ganti thermal paste: Rp50.000 – Rp150.000
- Ganti RAM: Rp300.000 – Rp700.000
- Ganti SSD: Rp400.000 – Rp900.000
Risiko perbaikan sendiri meliputi konektor patah, salah pasang RAM, kehilangan data, hingga kerusakan tambahan pada motherboard jika tidak berpengalaman.
Perkiraan Biaya Servis di EngineerTech
Biaya servis sangat tergantung pada penyebab masalah. Tidak semua kasus laptop mati sendiri saat booting membutuhkan perbaikan besar. Berikut estimasi umum:
| Jenis Penanganan | Harga Pasar | Harga EngineerTech |
|---|---|---|
| Diagnosa & power reset | Rp200.000 – Rp300.000 | Mulai Rp150.000 |
| Cleaning kipas & ganti thermal paste | Rp300.000 – Rp450.000 | Mulai Rp250.000 |
| Ganti RAM atau SSD | Rp600.000 – Rp1.000.000 | Mulai Rp550.000 |
| Perbaikan IC power / motherboard | Rp1.200.000 – Rp2.500.000 | Mulai Rp1.000.000 |
Catatan: harga dapat berubah tergantung kondisi unit dan harga sparepart. Tim kami selalu memberikan estimasi dan persetujuan sebelum pengerjaan dilakukan.
Tips Agar Tidak Terulang
- Gunakan charger original dan stabilizer listrik jika perlu
- Bersihkan laptop dari debu minimal setiap 6 bulan
- Hindari penggunaan laptop di kasur atau permukaan tertutup
- Jangan memaksakan laptop bekerja saat suhu terlalu panas
- Backup data secara rutin untuk menghindari kehilangan data
Perbaiki Laptop Mati Sendiri Saat Booting Bersama EngineerTech
Jika laptop kamu terus mati sendiri saat booting dan tidak bisa digunakan sama sekali, kemungkinan diperlukan pemeriksaan hardware mendalam. Semua masalah perangkat bisa diatasi dengan datang langsung ke outlet EngineerTech terdekat di kota kamu. Klik https://engineertech.id/cabang untuk melihat daftar cabang. Jika kamu sedang sibuk, layanan antar-jemput tersedia di beberapa cabang. Ingin tahu estimasi biaya lebih dulu? Klik tombol Estimasi Biaya di kanan atas artikel ini. Atau jika ingin berdiskusi langsung, klik tombol WhatsApp di kanan bawah untuk terhubung dengan teknisi kami.
Kesimpulan
Laptop mati sendiri saat booting bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari daya, suhu, hingga kerusakan hardware serius. Dengan melakukan pengecekan bertahap seperti di atas, kamu bisa mengidentifikasi masalah lebih cepat dan menghindari biaya yang tidak perlu. Jika laptop tetap tidak stabil setelah semua langkah dicoba, pemeriksaan profesional adalah pilihan paling aman.

























