Laptop lemot setelah update adalah masalah yang sangat sering dialami pengguna Windows. Setelah pembaruan besar, laptop bisa terasa jauh lebih lambat dari sebelumnya—mulai dari booting lama, aplikasi berat sulit dibuka, hingga lag saat multitasking. Hal ini bisa terjadi pada berbagai merek seperti ASUS, Acer, Lenovo, HP, Dell, hingga MSI. Dalam panduan lengkap ini, kami akan membahas 14 cara mengatasi laptop lemot setelah update Windows secara bertahap, lengkap dengan penyebab, solusi teknis, estimasi biaya, serta cara mencegah masalah yang sama terjadi lagi.
1. Restart Laptop Setelah Update
Setelah update besar Windows, sistem biasanya masih melakukan konfigurasi di latar belakang. Banyak pengguna langsung memakai laptop seperti biasa, padahal proses ini belum selesai, sehingga laptop terasa sangat lemot. Restart sederhana membantu Windows menyelesaikan sinkronisasi file sistem, mengoptimalkan indeks pencarian, serta menutup proses pembaruan yang tertinggal.
2. Hentikan Proses Windows Update yang Masih Berjalan
Dalam banyak kasus, laptop lemot setelah update terjadi karena Windows Update masih bekerja. Buka Task Manager → Processes dan cari proses seperti “Windows Update”, “Antimalware Service Executable”, atau “Windows Installer”. Jika penggunaan CPU atau disk di angka 80–100%, berarti laptop sedang memproses update lanjutan. Kamu bisa menghentikan proses sementara atau menunggu hingga selesai.
3. Hapus File Update Sisa yang Membebani Sistem
Setelah update, Windows menyimpan file backup dan sisa installer di folder WinSxS dan SoftwareDistribution. File ini bisa memakan ruang 5–20 GB dan membuat laptop melambat. Untuk membersihkannya, buka:
- Disk Cleanup → Clean up system files → Windows Update Cleanup
- Centang juga Temporary Files, Delivery Optimization, Recycle Bin
Setelah dibersihkan, restart laptop untuk merasakan perbedaannya.
4. Nonaktifkan Delivery Optimization
Windows 10/11 menggunakan fitur Delivery Optimization untuk mengirim update ke komputer lain di jaringan. Fitur ini sering membuat internet dan disk usage naik, sehingga laptop menjadi sangat lemot setelah update. Matikan melalui:
Settings → Update & Security → Delivery Optimization → Off
5. Perbaiki Driver yang Rusak Setelah Update
Pembaruan Windows kadang menimpa driver yang sudah stabil, terutama driver grafis, WiFi, audio, dan chipset. Jika driver bermasalah, sistem jadi berat dan tidak responsif. Buka:
Device Manager → klik kanan driver → Update / Rollback
Untuk driver grafis, unduh dari situs resmi:
- Intel: https://downloadcenter.intel.com
- NVIDIA: https://www.nvidia.com/Download
- AMD: https://www.amd.com/en/support
6. Matikan Aplikasi Background Apps
Setelah update, Windows sering mengaktifkan kembali background apps, bahkan aplikasi yang sudah kamu matikan sebelum update. Ini membuat RAM cepat penuh. Matikan melalui:
Settings → Privacy → Background apps → Matikan semuanya kecuali yang penting
7. Periksa Aplikasi Startup yang Tiba-tiba Aktif
Update besar Windows kadang menambahkan aplikasi bawaan baru dan mengaktifkan kembali aplikasi startup lama. Ini menyebabkan boot lama dan sistem berat. Periksa melalui:
Task Manager → Startup
Nonaktifkan aplikasi yang tidak diperlukan seperti:
- OneDrive (jika tidak dipakai)
- Microsoft Teams
- Adobe Updater
- Game launcher
8. Optimalkan Mode Daya ke High Performance
Beberapa update Windows mengubah pengaturan daya kembali ke Balanced atau Power Saver. Mode ini membatasi kecepatan CPU, membuat laptop terasa lemot. Ubah ke High Performance melalui:
Control Panel → Power Options → High Performance
9. Perbaiki System Files dengan DISM dan SFC
Update kadang meninggalkan file sistem yang rusak. Perbaikan bisa dilakukan dengan perintah berikut di Command Prompt (Run as Administrator):
SFC /scannow
DISM /Online /Cleanup-Image /RestoreHealth
Perintah ini memperbaiki file yang korup dan mengembalikan performa sistem.
10. Hapus Animasi dan Efek Visual yang Menambah Berat Laptop
Beberapa update mengaktifkan transparansi, animasi, dan efek visual lain. Untuk laptop berspesifikasi rendah, ini membuat performa melambat. Matikan lewat:
System Properties → Advanced → Performance Settings → Adjust for best performance
11. Bersihkan Drive C dan Paksa Windows Mengindeks Ulang Data
Indexing membuat pencarian Windows lebih cepat, tetapi setelah update proses ini bisa bekerja berat. Kamu bisa memaksa Windows mengindeks ulang agar sistem kembali ringan. Buka:
Indexing Options → Advanced → Rebuild
12. Cek Masalah Suhu dan Bersihkan Sistem Pendingin
Overheating bisa terjadi setelah update karena proses CPU berat. Jika thermal paste sudah tua atau kipas kotor, laptop akan throttling dan terasa lambat. Bersihkan debu di kipas dan ventilasi. Jika laptop sudah berusia 2–3 tahun, pertimbangkan mengganti thermal paste.
13. Upgrade RAM atau SSD Jika Laptop Sudah Tidak Kuat Menyimpan Update
Update Windows semakin besar setiap tahun, sehingga hardware lama mungkin kesulitan. Tanda-tanda laptop memang kurang kuat:
- Boot lebih dari 2 menit
- Disk usage 100% terus-menerus
- Chrome sangat lambat
Upgrade SSD dan RAM adalah solusi paling efektif.
14. Kembalikan Windows ke Versi Sebelumnya
Jika masalah benar-benar tidak terselesaikan, kamu bisa roll back update melalui:
Settings → Update & Security → Recovery → Go back to previous version
Hal Lainnya tentang Laptop Lemot Setelah Update
Penyebab Windows Melambat Setelah Update
- Driver tidak kompatibel
- File sistem korup
- Ruang penyimpanan habis
- Proses update tertunda dan berjalan di latar belakang
- Background apps aktif kembali
- File temporary sangat besar
Perkiraan Biaya dan Risiko Perbaikan Sendiri
- Optimasi software: Rp0
- Bersihkan cache & file update: Rp0
- Ganti thermal paste: Rp50.000 – Rp150.000
- Upgrade RAM 8 GB: Rp350.000 – Rp600.000
- Upgrade SSD 512 GB: Rp600.000 – Rp900.000
- Install ulang Windows: Rp250.000 – Rp400.000
Risiko: kehilangan data, salah pasang RAM, software corrupt jika salah reset.
Perkiraan Biaya Servis di EngineerTech
| Jenis Servis | Harga Pasar | Harga EngineerTech |
|---|---|---|
| Optimasi & perbaikan software | Rp250.000 – Rp350.000 | Mulai Rp200.000 |
| Ganti thermal paste + cleaning | Rp300.000 – Rp450.000 | Mulai Rp250.000 |
| Upgrade RAM & SSD | Rp600.000 – Rp900.000 | Mulai Rp550.000 |
| Install ulang Windows | Rp350.000 – Rp500.000 | Mulai Rp300.000 |
Catatan: harga dapat berubah tergantung model laptop dan ketersediaan sparepart, tetapi tim selalu memberi estimasi dulu sebelum pengerjaan.
Tips Agar Laptop Tidak Lemot Setelah Update
- Jaga ruang kosong minimal 20–30% di drive C
- Gunakan SSD, bukan HDD
- Perbarui driver secara rutin
- Bersihkan debu di kipas setiap 6 bulan
- Matikan fitur update otomatis jika laptop sedang dipakai kerja penting
Perbaiki Laptop Lemot Setelah Update Bersama EngineerTech
Jika laptop kamu tetap lemot setelah semua langkah di atas, berarti ada masalah lebih dalam seperti driver yang saling konflik, kerusakan ringan pada storage, atau overheating parah. Kamu bisa datang ke EngineerTech terdekat untuk diagnosa lengkap. Beberapa cabang menyediakan layanan antar-jemput untuk kamu yang sibuk. Untuk melihat perkiraan biaya, klik tombol Estimasi Biaya di kanan atas, atau hubungi teknisi melalui WhatsApp di kanan bawah halaman ini.
Kesimpulan
Laptop lemot setelah update adalah masalah umum yang terjadi karena proses update yang belum selesai, driver rusak, ruang penyimpanan penuh, atau overheating. Dengan 14 langkah di atas, kamu bisa memperbaiki performa laptop tanpa harus langsung ke tempat servis. Jika masalah persisten, biarkan teknisi menangani agar laptop kembali optimal.

























