Laptop kena air tapi masih hidup adalah kondisi yang sering membuat panik. Di satu sisi laptop masih menyala dan bisa dipakai, tetapi di sisi lain kamu khawatir kerusakan akan muncul belakangan. Kekhawatiran ini sangat wajar, karena air—baik air putih, kopi, teh, atau minuman manis—bisa menyebabkan korosi dan korsleting pada komponen internal. Artikel ini membahas 11 cara mengatasi laptop kena air tapi masih hidup secara benar dan berurutan, agar kerusakan tidak semakin parah dan peluang laptop untuk selamat jauh lebih besar.
1. Segera Matikan Laptop Secara Total
Langkah paling penting saat laptop kena air tapi masih hidup adalah segera mematikannya. Jangan tertipu karena laptop masih menyala dan tampak normal. Arus listrik yang terus mengalir justru bisa menyebabkan korsleting ketika air menyentuh jalur listrik di motherboard. Tekan tombol power hingga laptop benar-benar mati, jangan hanya menutup layar atau membiarkannya sleep.
Semakin cepat laptop dimatikan, semakin kecil kemungkinan air menyebabkan kerusakan permanen. Bahkan jeda beberapa menit saja bisa membuat perbedaan besar pada kondisi komponen di dalam.
2. Cabut Charger dan Semua Sumber Daya
Setelah laptop mati, segera cabut charger dari stop kontak dan dari laptop. Jika laptop menggunakan baterai eksternal yang bisa dilepas, keluarkan baterainya. Tujuannya adalah memastikan tidak ada aliran listrik sama sekali ke dalam sistem. Laptop yang masih terhubung ke listrik meskipun dalam keadaan mati tetap berisiko mengalami korsleting.
Langkah ini sering dianggap sepele, tetapi sangat krusial. Banyak kasus kerusakan parah justru terjadi karena charger masih terpasang saat air masuk ke dalam laptop.
3. Balikkan Laptop untuk Mencegah Air Masuk Lebih Dalam
Posisikan laptop dalam keadaan terbalik membentuk huruf V atau A terbalik. Posisi ini membantu air keluar kembali melalui celah keyboard atau ventilasi, bukan justru mengalir ke area motherboard. Jangan menggoyang atau mengguncang laptop terlalu keras karena bisa menyebarkan air ke area yang sebelumnya kering.
Biarkan laptop dalam posisi ini setidaknya 10–15 menit untuk memberi kesempatan air mengalir keluar secara alami.
4. Keringkan Bagian Luar dengan Kain Menyerap
Gunakan kain microfiber, tisu kering, atau handuk kecil untuk menyerap air di permukaan laptop. Fokus pada area keyboard, touchpad, port USB, dan ventilasi. Jangan menggunakan hair dryer dengan udara panas karena panas berlebih bisa merusak komponen dan justru mempercepat proses korosi.
Jika ingin menggunakan alat bantu, gunakan kipas angin dengan hembusan angin biasa dari jarak aman untuk membantu proses pengeringan.
5. Jangan Menyalakan Laptop untuk Mengecek Kondisi
Salah satu kesalahan paling sering dilakukan adalah menyalakan kembali laptop untuk “mengecek apakah masih aman”. Pada kondisi laptop kena air tapi masih hidup, menyalakan ulang terlalu cepat sangat berbahaya. Air yang belum benar-benar kering bisa menyebabkan korsleting saat arus listrik kembali mengalir.
Ingat, laptop bisa tampak baik-baik saja di awal, tetapi kerusakan akibat air sering muncul beberapa hari atau minggu kemudian karena proses karat dan korosi.
6. Lepaskan Komponen yang Mudah Dilepas
Jika kamu cukup paham hardware, lepaskan komponen yang mudah diakses seperti RAM, SSD, atau HDD. Tujuannya agar komponen tersebut tidak ikut terkena kelembapan dan bisa dikeringkan secara terpisah. Namun, jangan memaksa membuka bagian yang sulit jika kamu belum berpengalaman, karena risiko kerusakan fisik bisa lebih besar.
Simpan komponen yang dilepas di tempat kering dan bersih, jauh dari sumber kelembapan.
7. Keringkan Laptop Minimal 24–48 Jam
Waktu pengeringan adalah kunci. Biarkan laptop dalam kondisi mati dan terbuka (jika memungkinkan) selama minimal 24 jam, idealnya 48 jam. Letakkan di ruangan kering dengan sirkulasi udara baik. Hindari mitos memasukkan laptop ke dalam beras, karena tidak efektif untuk menarik kelembapan dari bagian dalam laptop modern.
Pengeringan alami yang cukup lama jauh lebih aman daripada mencoba metode instan yang belum tentu efektif.
8. Waspadai Cairan Selain Air Putih
Jika laptop terkena kopi, teh, susu, atau minuman manis, risikonya lebih besar dibanding air putih. Cairan ini meninggalkan residu lengket yang bisa menyebabkan korosi dan jalur listrik menjadi tidak stabil. Dalam kasus seperti ini, meskipun laptop masih hidup, pembersihan menyeluruh dengan cairan khusus (seperti isopropyl alcohol) biasanya diperlukan.
Tanpa pembersihan yang tepat, laptop bisa mengalami masalah seperti keyboard error, touchpad tidak responsif, atau mati total beberapa waktu kemudian.
9. Jangan Menggunakan Hair Dryer atau Panas Berlebih
Mengeringkan laptop dengan hair dryer panas adalah kesalahan umum. Panas tinggi dapat merusak solder, melengkungkan plastik, dan mempercepat oksidasi logam. Jika ingin menggunakan hair dryer, gunakan mode udara dingin dan jaga jarak aman.
Lebih baik bersabar dengan pengeringan alami daripada mempercepat proses dengan cara yang justru berbahaya.
10. Periksa Gejala Aneh Setelah Dinyalakan
Setelah minimal 24–48 jam dan kamu yakin laptop sudah benar-benar kering, barulah laptop boleh dinyalakan. Perhatikan gejala seperti keyboard tidak berfungsi normal, baterai tidak terdeteksi, layar berkedip, atau suara kipas tidak wajar. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda awal kerusakan akibat air.
Jika muncul gejala mencurigakan, segera matikan laptop kembali dan hentikan penggunaan.
11. Segera Lakukan Pemeriksaan Internal Profesional
Langkah paling aman setelah kejadian laptop kena air tapi masih hidup adalah melakukan pemeriksaan internal oleh teknisi. Pembersihan motherboard menggunakan cairan khusus bisa mencegah karat dan memperpanjang umur laptop. Pemeriksaan dini sering kali jauh lebih murah dibanding memperbaiki kerusakan besar yang muncul belakangan.
Hal Lainnya tentang Laptop Kena Air
Risiko Jangka Panjang Jika Tidak Ditangani
Laptop yang terkena air tidak selalu langsung rusak. Risiko jangka panjangnya meliputi:
- Karat dan korosi pada jalur motherboard
- Keyboard dan touchpad error setelah beberapa minggu
- Baterai tidak mengisi atau cepat rusak
- Laptop mati total secara tiba-tiba
Perkiraan Biaya dan Risiko Perbaikan Sendiri
Jika ditangani sendiri tanpa pembersihan menyeluruh, biaya awal mungkin Rp0, tetapi risiko kerusakan lanjutan sangat tinggi. Jika kerusakan berkembang, biaya bisa melonjak menjadi:
- Pembersihan motherboard ringan: Rp300.000 – Rp500.000
- Ganti keyboard akibat korosi: Rp400.000 – Rp800.000
- Perbaikan motherboard berat: Rp800.000 – Rp2.000.000
Perkiraan Biaya Servis di EngineerTech
Biaya servis laptop kena air tapi masih hidup di EngineerTech tergantung tingkat paparan cairan dan kondisi internal. Tidak semua kasus langsung dikenakan biaya besar. Estimasi umumnya sebagai berikut:
| Jenis Servis | Harga Pasar | Harga EngineerTech |
|---|---|---|
| Pembersihan motherboard ringan | Rp400.000 – Rp600.000 | Mulai Rp350.000 |
| Pembersihan + perbaikan jalur | Rp700.000 – Rp1.200.000 | Mulai Rp650.000 |
| Penggantian keyboard akibat cairan | Rp600.000 – Rp900.000 | Mulai Rp550.000 |
Catatan: biaya dapat berubah tergantung model laptop dan tingkat kerusakan. EngineerTech selalu memberikan estimasi terlebih dahulu sebelum pengerjaan.
Tips Agar Kejadian Tidak Terulang
- Gunakan keyboard cover saat bekerja dekat minuman
- Hindari menaruh minuman di samping laptop
- Gunakan tas laptop tahan air
- Segera matikan laptop jika terkena cairan sekecil apa pun
Perbaiki Laptop Kena Air Bersama EngineerTech
Jika laptop kamu mengalami kejadian laptop kena air tapi masih hidup, jangan tunggu sampai mati total. Semua masalah perangkat bisa ditangani dengan datang langsung ke EngineerTech terdekat di kota kamu. Jika kamu sedang sibuk, layanan antar-jemput tersedia di beberapa cabang. Ingin tahu estimasi biaya lebih dulu? Klik tombol Estimasi Biaya di kanan atas artikel ini. Atau jika ingin berkonsultasi cepat, klik tombol WhatsApp di kanan bawah untuk terhubung dengan teknisi.
Kesimpulan
Laptop kena air tapi masih hidup bukan berarti aman sepenuhnya. Tindakan cepat dan tepat sangat menentukan apakah laptop bisa bertahan lama atau justru rusak belakangan. Dengan mematikan laptop, mengeringkan dengan benar, dan melakukan pemeriksaan internal, risiko kerusakan besar bisa diminimalkan. Jangan menunda penanganan karena air adalah musuh utama komponen elektronik.

























