PC blue screen atau yang sering disebut Blue Screen of Death (BSOD) adalah kondisi ketika komputer Windows tiba-tiba berhenti bekerja dan menampilkan layar biru berisi pesan error. Masalah ini bisa muncul saat komputer baru dinyalakan, ketika sedang bekerja, bermain game, atau bahkan saat idle. Blue screen bukan sekadar error biasa—ia menandakan adanya gangguan serius pada sistem, baik dari sisi software maupun hardware. Pada artikel ini, kami akan membahas 12 penyebab utama PC blue screen secara menyeluruh agar kamu bisa memahami akar masalahnya dan menentukan langkah perbaikan yang tepat.
1. Driver Perangkat Tidak Kompatibel atau Rusak
Penyebab paling umum PC blue screen adalah driver yang bermasalah. Driver berfungsi sebagai penghubung antara sistem operasi dan perangkat keras seperti VGA, motherboard, sound card, dan printer. Jika driver tidak kompatibel dengan versi Windows, rusak, atau gagal diperbarui, sistem bisa langsung crash.
Blue screen akibat driver sering muncul setelah update Windows atau setelah kamu menginstal driver baru. Kode error yang sering terkait antara lain DRIVER_IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL atau PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA. Solusi awalnya adalah masuk Safe Mode, lalu rollback atau uninstall driver terakhir yang dipasang.
2. RAM Bermasalah atau Tidak Stabil
RAM yang rusak, kotor, atau tidak stabil dapat menyebabkan PC tiba-tiba blue screen. Masalah ini sering terjadi pada komputer yang sudah lama digunakan atau baru saja mengalami upgrade RAM tanpa pengecekan kompatibilitas.
Gejala umumnya adalah blue screen acak dengan kode error berbeda-beda. Untuk memastikan, kamu bisa menjalankan Windows Memory Diagnostic atau MemTest86. Jika ditemukan error, solusi terbaik adalah mengganti RAM atau mencoba menggunakan satu keping RAM saja untuk isolasi masalah.
3. Overheating pada CPU atau GPU
Suhu komponen yang terlalu tinggi dapat memicu sistem menghentikan operasi secara paksa demi mencegah kerusakan permanen. Ketika CPU atau GPU mencapai suhu kritis, Windows bisa langsung menampilkan blue screen.
Overheating biasanya disebabkan oleh kipas kotor, thermal paste mengering, atau sirkulasi udara casing yang buruk. PC yang sering digunakan untuk gaming atau rendering sangat rentan mengalami kondisi ini. Monitoring suhu dengan software seperti HWMonitor bisa membantu mendeteksi masalah sejak dini.
4. Hard Disk atau SSD Mengalami Kerusakan
Penyimpanan yang bermasalah, baik HDD maupun SSD, juga menjadi penyebab umum PC blue screen. Bad sector, file system corrupt, atau SSD yang mulai aus dapat membuat Windows gagal membaca data penting.
Error seperti INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE atau UNEXPECTED_STORE_EXCEPTION sering mengarah ke masalah storage. Menjalankan perintah chkdsk atau mengecek kesehatan SSD dengan software resmi pabrikan bisa membantu menentukan apakah media penyimpanan perlu diganti.
5. File Sistem Windows Rusak
File sistem yang korup bisa muncul akibat mati listrik mendadak, crash sebelumnya, atau malware. Ketika Windows tidak bisa memuat file penting, sistem akan berhenti dan menampilkan blue screen.
Kondisi ini sering disertai error seperti SYSTEM_SERVICE_EXCEPTION atau CRITICAL_PROCESS_DIED. Perbaikan bisa dilakukan dengan menjalankan SFC /scannow dan DISM melalui Command Prompt, atau melakukan System Restore.
6. Update Windows Bermasalah
Tidak semua update Windows berjalan mulus di setiap perangkat. Pada beberapa kasus, update tertentu justru memicu konflik driver atau bug sistem yang menyebabkan blue screen.
Biasanya PC akan blue screen berulang setelah restart pasca update. Jika ini terjadi, kamu bisa masuk ke Recovery Mode dan menghapus update terakhir. Menunda update beberapa hari juga bisa menjadi langkah preventif sampai Microsoft merilis perbaikan.
7. Virus atau Malware Tingkat Sistem
Malware tertentu bekerja di level sistem dan dapat mengganggu kernel Windows. Ketika malware merusak proses inti, PC bisa langsung mengalami blue screen sebagai bentuk perlindungan sistem.
Gejalanya sering berupa blue screen berulang tanpa pola jelas. Pemindaian penuh menggunakan Windows Defender atau antivirus terpercaya sangat disarankan. Dalam kasus berat, install ulang Windows sering menjadi solusi paling efektif.
8. Power Supply (PSU) Tidak Stabil
PSU yang tidak mampu menyuplai daya secara stabil dapat menyebabkan sistem crash mendadak. Tegangan yang naik-turun bisa membuat motherboard atau komponen lain bekerja di luar batas aman.
Blue screen akibat PSU sering terjadi saat PC berada di bawah beban berat, seperti gaming atau rendering. Jika PSU sudah tua atau berkualitas rendah, menggantinya dengan unit yang lebih baik sangat disarankan.
9. Overclocking Berlebihan
Overclocking CPU, GPU, atau RAM tanpa pengaturan yang tepat bisa menyebabkan sistem menjadi tidak stabil. Meskipun performa meningkat, margin kesalahan juga semakin kecil.
Jika PC blue screen mulai muncul setelah overclock, segera kembalikan semua pengaturan ke default melalui BIOS/UEFI. Stabilitas sistem harus selalu menjadi prioritas utama dibandingkan performa semata.
10. BIOS atau Firmware Tidak Update
BIOS yang terlalu lama bisa menyebabkan masalah kompatibilitas dengan hardware baru atau update Windows terbaru. Dalam beberapa kasus, bug pada firmware lama dapat memicu blue screen.
Memperbarui BIOS ke versi stabil terbaru dari produsen motherboard dapat memperbaiki masalah ini. Namun, proses update BIOS harus dilakukan dengan hati-hati karena risiko gagal flash.
11. Konflik Perangkat Keras
Perangkat keras yang saling bertabrakan, seperti kartu tambahan (VGA, sound card, Wi-Fi card), bisa menyebabkan konflik resource di sistem. Konflik ini dapat membuat Windows crash.
Cobalah melepas perangkat tambahan satu per satu untuk mengidentifikasi sumber masalah. Jika setelah melepas satu komponen blue screen berhenti, besar kemungkinan komponen tersebut penyebabnya.
12. Software Pihak Ketiga yang Bermasalah
Aplikasi tertentu, terutama software low-level seperti antivirus lama, software monitoring, atau driver emulator, bisa menyebabkan PC blue screen jika tidak kompatibel.
Jika blue screen muncul setelah menginstal software tertentu, coba uninstall aplikasi tersebut dan periksa apakah sistem kembali stabil. Menggunakan software versi resmi dan terbaru sangat penting untuk menjaga kestabilan Windows.
Hal Lainnya tentang PC Blue Screen
Kenapa Blue Screen Bisa Muncul Tiba-tiba
Blue screen sering muncul tiba-tiba karena sistem mendeteksi kondisi berbahaya yang dapat merusak data atau hardware. Windows memilih menghentikan sistem secara paksa daripada membiarkan kerusakan berlanjut. Itulah sebabnya blue screen sering terjadi tanpa peringatan sebelumnya.
Perkiraan Biaya dan Risiko Perbaikan Sendiri
- Scan virus, cek file sistem, rollback driver: Rp0
- Ganti RAM: Rp300.000 – Rp800.000
- Ganti SSD/HDD: Rp400.000 – Rp1.200.000
- Ganti PSU: Rp500.000 – Rp1.500.000
Risiko perbaikan sendiri meliputi salah diagnosa, kehilangan data, atau kerusakan komponen jika tidak berpengalaman. Untuk kasus berulang, pemeriksaan menyeluruh sangat disarankan.
Tips Mencegah PC Blue Screen
- Gunakan driver resmi dan selalu update
- Jaga suhu PC tetap stabil dan bersih dari debu
- Hindari overclock berlebihan
- Gunakan PSU berkualitas
- Lakukan backup data secara rutin
Perbaiki PC Blue Screen Bersama EngineerTech
Jika PC blue screen terjadi berulang dan sulit diatasi sendiri, kemungkinan ada masalah hardware atau konflik sistem yang kompleks. Semua masalah PC bisa ditangani dengan datang langsung ke outlet EngineerTech terdekat di kota kamu. Klik halaman cabang EngineerTech untuk melihat lokasi layanan kami. Jika kamu sibuk, beberapa cabang menyediakan layanan antar-jemput. Ingin tahu estimasi biaya lebih dulu? Gunakan tombol Estimasi Biaya di kanan atas artikel ini atau hubungi teknisi melalui tombol WhatsApp di kanan bawah.
Kesimpulan
PC blue screen bukan masalah sepele, tetapi juga tidak selalu berarti komputer rusak total. Dengan memahami 12 penyebab utamanya—mulai dari driver, RAM, hingga PSU—kamu bisa menentukan langkah perbaikan yang tepat. Semakin cepat penyebab ditemukan, semakin kecil risiko kerusakan lanjutan dan kehilangan data.

























